Senin, 20 Januari 2020

Mudik 2014 ke desa ibu dan abahku di Bintuhan, Kaur Kabupaten Bengkulu

Tanggal 24 Juli 2014 adalah tanggal dan hari keberuntungan yang sudah sediakala direncanakan untuk melakukan long march mudik lebaran idul fitri tahun 2014 ,1435 Hijriah ke kampung halaman kelahiran ibu dan abahku desa Bintuhan, Kota Kecamatan  Kaur-Bengkulu Selatan.Aku sudah gatal menunggu tibanya kesempatan itu untuk menikmati betapa indah dan bahagianya di perjalanan yang penuh dengan cerita-cerita yang mengesankan dan sering kami lakukan didalam bepergian setiap menjelang hari lebaran tiba.
Suka duka diperjalanan tidak pernah terlepas dari kenyataan yang ada sebagaimana bergulirnya kehidupan2 manusia dimuka bumi ini.
Persiapan keberangkatan sempat membuat rendang untuk bekal didalam perjalanan , makanan favorit keluargaku, saking pelitnya aku hanya menyisakan sedikit makanan /rendang daging untuk dua orang kepercayaan kami untuk menjaga rumah, bagaimana tidak waktu membuatnya kami dalam keadaan berpuasa, jadi nafsu/ gelora selera yang masih kutahan/ mengendalikan masih susah dan  masih menggebu-gebu, lupa sesaat karena terbayang dibenak sungguh betapa asik menikmati bekal/hidangan didalam perjalananku nanti seakan sungguh mengasyikkan dan sudah pasti menyenangkan tidak terfikir karena kebanyakan kita akan menjadi cepatbosan dan akhirnya bekal terbuang. Saking semangatnya aku juga lupa packing barang2ku sendiri karena sudah merupakan catatan untuk mengurus keperluan pribadi diharap mempersiapkan barang2 keperluan sendiri, pakaian sendiri alias napsi-napsi, aku juga lupa memberikan obat untuk pak Ketut obat analgetika, anti pyretika, anti inflamasi , obat golongan pyrazolone dan voltaren untuk pegawaiku itu, yang sempat menderita sakit pinggang (low back pain), yang sempat diobati kepada orang pinter dan masih tetap sakit.
                Start perjalanan pukul 15.00 wiaktu Indonesia bagian tengah (wita) telah digoda oleh ujian dan rintangan2 kebiasaan perjalanan, tidak jauh dari istana tempat tinggalku, mobil panther coklat metalik kesayangan  suami membentur batu besar yang menjorok kejalan bersamaan ada sebuah truck pasir datang dari arah berlawanan/ berpapasan yang mengakibatkan terganggunya kendali mobil terjadi tubrukan, mobilku menyapu  pakaian-pakaian dikiri jalan yang sedang terjemur, ada kurang lebih empat deretan mengarah dibahu jalan pada Laundry Teges. Selain menyita waktu dan memang biasa masalah  orang Indonesia dalam menyelesaikan urusannya diwarnai bersitegang urat syaraf pada awalnya pada akhirnya dapat selesai dengan damai.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar