Jumat, 07 Desember 2012

perjalanan kali ini kejakarta ikut suami seminar sekalian hunting kaset2 djadoel

Selasa, 4 Desember 2012- 6 Desember 2012

awalnya memang aqu suka dan sering menulisi pengalaman2qu, dimana saja dan kapanpun itu, cita2 dulu pengen banget jadi koeli tinta, namun nggak/ belum kesampaian, inilah kali berikutnya aqu menuangkan pengalaman2 yg bagiqu seru , lucu dan mengesalkan serta menyedihkan ,bagaimana bertemu dengan orang2 yang berwawasan luas dan berpektrumm  luass kayak antibiotika injeksi yang patenn sahaja, soalnya organ vitall seperti Meronemm Injeksi ..... soalnya 1 gram harganya 600 ribu....tapi tergantung dokternya juga seeehh....hari kedua nggak dapat kamar jadinya begini, nulis! belum juga buka milis deeh, iya Borobudur Hotel super penuh bisa karena tempat seminar HATTI bisa juga karena Chritsmas Telah Tiba....
Dengan mengendarai sepeda motorqu vario techno yg super kencang, pergi tergopoh-gopoh ke catreng tour and travel, in the gunung sangiang street, mencari keponakan, si Anak Agung Made "Semut", nama panggilan kesayangan sekeluarga, ngga ada di tempat. Alhasil pegawainya tidak bisa mengambil keputusan yg sangat urgent, yo wess lah, thank you saja mungkin walaupun Tante sendiri mintak bantuan namun bagaimana toh nda bisa dihubungi dan pastinya ndak bisa membantu, apa latjur. Sepedaqu qu kebut kalang kabut terbang sambil memburu waktu tujuan ke JaTa Tour, tempat dimana ticket dibeli namun ticketqu dibilang hangus, nda bisa tuh istilah "cancel refound " ndak pake sebab memang terlambatqu parah, dengan berat hati aqu membeli ticket baru dan mengeluarkan biaya seharga pesawat promo lion air, oooh nasebqu malang benar, uang sakuku habis sudah, tapi qupikir2 daripada suami di Jakarta nunggu2 isterinya tidak muncul dan apalagi tidak datang, yoo habiss nanti aqu, dikira kemana gitu, padahal aqu enggak ada selingkuhan, tapi kalo teman banyak. Yang bangganya lagi aku dapat kesempatan  menyanyi empat buah lagu, senangnya rasa hatiqu tak terkatakan , hobby menyanyi serasa tersalurkan, dua duet dengan penyanyi cowok, yang suaranya mirip Broery Marantika, dia sempat memuji suaraku, suamiku tahu dan memarahiku , katanya tidak boleh duet dengan penyanyi cowok tanpa seijinnya, aku diam saja tidak berani menentangnya karena salah faham, tp ini jaman modern, fikirku kenapa dia musti marah, nenar tadi suamiku tertidur, kecapean, aqu yang memang butuh hiburan yaa cari hiburan sendiri toh ngga apa2 toh fasilitas didalam hotel masak tidak dimanfaatin, suamiku sahaja yang keliru dan nggak tahu, ini jaman modern bukan jaman dimana datuku bermain musik (yang tidak memperbolehkan anak-anak perempuannya keluyuran bermain musik dan mengeritingi  rambutnya,  man).....

Begitulah, aqu langsung berangkat pergi ke Airport Ngurah Rai menuju kota kelahiran Jakarta menemani suami tercinta yang sedang seminar HATTI in Borobudur Hotel selama 2 hari 3 malam, aqu statusnya "pelengkap penderita" sahaja, bukan "Pelakon" bisa jadi orang nomor dua setelah suamiqu, apa salahnya toh ikutan suami seminar la khan malah bagus toh, apa yang dirasa suami senang ya pasti isteri juga ikut senang, sebaleknya yang dirasa suami ndak senang yaa isteri juga ikut merasakan ndak senang tadi, klop toh.

Dari penyanyi Alda Rizma yang meninggal di hotel Grand Menteng di kamar 342, sehingga ibu2 yg dikamar 341 syusyah memejamkan mata (mba Hesty from Surabaia dengan nomor ponsel : ) , Abang 'Taufik Kaset'  si Penjual kaset djadoel di Jalan Surabaya, Arimbi si Penyanyi cafe Grand Menteng Hotel and Co Band, Abang2 di Pasar Loak Jembatan Item di Meester Cornelis atawa Djatinegara, Bapak2 Pintar yang anak2nya kuliah di Osborn New Zealand/ Selandia Baru dan di Serawak- Malaysia, yang mana membina open "Relationship itu amat pentingnya dengan makan 3x sehari katanya kepada anak-anaknya yang pertama serta ketiga, anak yang nomor dua sedang ambil spesialis kulit diluar negeri juga berbarengan dengan sang suami yang mendapat beasiswa sekolah lagi , samphe dessy Anwar si Pembawa Berita yang fasih berbahasa Inggeris idolaqu, bisa2nya sepesawat garuda Airlines , aaaahhh namanya juga rejeki siapa pula yang mengira-ngira, Semua Allah yang ngatur , baeqnya sebelom aqu ketinggalan pesawat  Lion Air Flight JT37 pertamaqu, No.booking, dan aqu di issued dengan kode JKCYSQ tgl 23 November 2012 in Jatatur, aqu membuang uang 599 ribu , banyak bukan, bener banget deh akh, Time is money, akhirnya aqu membeli lagi ticket baru teteup Lion Air lagi  yang berangkat pkl. 21.30 wita lantas kena delay dan ditombok makanan berupa snack karena ada keterlambatan datang pesawat dari Jakarta, maksudnya pake pesawat yang sama itu lagi, aqu di issued dengan kode : GSVOUP dengan Flight JT 27 seharga 412 ribu, hiks..hiks. Akan tetapi tergantikankan kog pada akhir2nya, dapat tidur di hotel bintang lima, mandi sauna dengan isteri pak Dekan UNUD, isteri daripada Prof. Redana, Alhamdulillah ya jarang2 ini terjadi jadi akrab dengan Diana dan Triana as Komang dengan matanya yang bulat bundar. Salah satu anak Prof. Redana mencoret-coret buku notes yang isinya," Mommy and mommy's friend go to sauna in borobudur hotel. And i am, Triana Redana playing basket ball with my young sister, Diana Redana in Borobudur Hotel in the morning i am go swimming with my father and young sister at "swimming pool" Borobudur hotel.  Kalau Aku cukup Terobati  sahaja dengan pilihan2 kaset ( pita), temuanqu, pilihanqu yang qupikir langka, lagi2 jarang2 ini terjadi, mencari tempat barang antik ini saja Pasca Regal, anaqu mencarinya di googgle search, terletak di Jalan surabaya, yang penuh dengan barang antik dan ribuan piringan hitam djaman djadoel ,tadinya sempat hunting /blusukan di Pasar Senen tepatnya di PD. (Pasar Djaya Lt paling atas) qu bilang daerah texax, karena banyak copetnya tapi yang ada malah grosiran tas-tas perempuan  keren tapi tembakan alias tiruannya tas2 terkenal, kalau tas model Victoria Beckam and Shahrini mungkin sahaja ada tetap tiruannya bukan aslinya tentunya. Setelah dicari tidak ada tanda2 toko kaset apalagi yang serba djadoel kami pun meninggalkan tempat tersebut dengan naik turun taxi sampailah kami di Jalan Surabaya, Daerah Menteng dekat dengan Stasiun Tjikini, disitulah tempatnya yang lama ingin (benar) kusinggahi dan kukunjungi (sampai2 terbawa ke alam mimpi) sekedar untuk mencari barang yang dicari.

Kaset2 yang kubeli itu (dibeli di 2 teempat berbeda):
Pasar Djatinegara?/ Meester Cornelis, ada banyak namun kaset krontjong namun ada gambang kromong dibelakangnya, a.l ; lagu2nya, Aneka stambul Cente manis.Gambang Kromong Asli Irama Tenang, Penyanyinya Suhaery, Surip, Bulet dkk: Centeh Manis Gula Batu, Centeh manis, Centeh Manis Kelapa muda, Centeh Manis Makan, Stambul Latah, Stambul Kemayoran, stambul Lutung Kesarung, Stambul Kepiting Batu.( lp tahunnya), ini salah satu pesan daripada Pak Agus Sitompul, Buaya Krontjong from Tabanan.

kalau di Jl. Surabaya aqu temukan al; Best of the Steps in Krontjong: bunga anggrek, renunganku, greensleev, dahil saiyo, cinta tak terbalas, terkenang slalu, aku milikmu, bunga mawar, kota ambon, burung kucica, seruling di lembah sunji, ayo mama, buka pintu, mutiara, haus, terkenang-kenang,tandjung perak, timang2, nona manis, Panggayo. Sama Nostalgia Krontjong asli, Langgam Air Terjun Tawangmangu, Langgam Bengawan Solo, KR. Jiwa Merana, KR. Jembatan Merah, Lg Tirtonadi, KR. Selamat Berjuang, Lg. Malam Kelam, KR. Mawar Sekuntum, Lg. Saputangan, KR. Sejak Kita Berpisah, Kr. Rindu Hati. Tadi aqu sempat berpesan sama Abang taufik di toko barang antik, tolong carikan musisi krotjong Ismail Marzuki, Kusbini, Iskandar, sedangkan para penyanyinya al: sam saimun, Netty, Sulami, Any Landouw, Masnun, sedangkan Waldjinah, Sundari soekotjo, dan mus mulyadi tergolong penyanyi generasi baru,  lagu2 krotjong masa lalu yang terkenal, Krontjong Moresko, Krontjong Mata setan, Krontjong Telomojo, Krontjong Djangan Tjoerang, Krontjong Rindoe Malam dan masih banyak lagi...

yang membuat aqu bela2in hunting kaset adalah ada seorang juara krontjong pd jamannya, namanya Pak agus sitompul, "belilah sebanyak-banyak kaset krotjong, you bs belajar dari situ."Katanya penuh semangat juang nan tinggi, bagaimana tidak berjuang, usianya kata Rina tengah menginjak 80 tahun, namun maseh aktif penuh semangat dalam kesehariannya. Aku sendiri tiada mengenal beliau ini, belum pernah bertatapan muka, baru sebatas berbicara ditelepon dan Alhamdulillah nyambung apalagi soal perkrontjongan, makin menggelora jiwa kesenimannya, juga kesenimanku, heheheh Alhamdulillah yaa, really something, SESUATUK, dua orang dengan hobby yang sama dapat menumbuhkan keakraban satu dengan yang lainnya walaupun belum kenal benar, pecaya deh, bagai ada chemistry satu dengan yang laen...

fatwa pujangga,
cipt; said effendy

tlah ku trima suratmu nan itu
pnh sanjungan kata merayu
syair dan pantun tersusun indah sayang bagaikan sabda fatwa pujangga  

kan kusimpan suratmu nan itu
bak pusaka yang amat bermutu
walau kita tak pernah bersua sayang
cukup sudah tandamu setia

ref; tapi sayang.... sayang...... seribu kali sayang
kemanakah risalah ku yg kualamatkan
terimalah jawabanku ini  hanyalah doa restu ilahi
smogalah kau tak berputus asa sayang pasti kelak kita kan berjumpa







Tidak ada komentar:

Posting Komentar