Minggu, 16 Desember 2012

Gate Ball, latihan tiap sore Kamis dan Minggu sore


Olah raga ini terus terang baru bagiku, peralatan juga aku belum memilikinya, aku diharuskan beli padahal aku maseh harus belajar cara-caranya, tetap harus pake teknik kalau ingin tahu dan segera bisa, begitulah minggu soreh kemarin , aku ditemani suami datang ke lapangan wantilan dprd, lapangannya sunyi sepi dan senyap . Untuk ukuran lapangan ditingkahi gedung-gedung bertingkat menghadap ke timur memanjang dari utara ke selatan, bangunan yang kosong yang hanya dihuni beberapa ekor anjing kalau soreh hari.

Aqu kog ya cepat bosan begitu kemaren ada yang latihan keduanya lelaki separu baya, sebok bermain dengan sebelumnya sempat menyapa dan bersalaman  kami .

kedua lelaki itu pun sebok memukul mukul bola, ada tiga buah gawang yang ditempatkan berjarak 50-60 meter dari arah start ( yang dimulai dari pojok kanan sebelah selatan), sebut saja Jemat memukul bola2 yang berwarna merah sedangkan Pak B memukul mukul bola yang bernomor berwarna putih. Bola persis bola bilyard, kalau bilyard pakai media meja kalau ini lapangan kecil seukuran 50 x 50 meter persegi, kog aqunya kurang tertarik ya. Apa seh asiknya permainan yang sebegini membosankannya dimana letak keasyikannya, bener2 permainan untuk orang yang kesepian, mendingan kalau tennis lapangan, atau sepak bola sekalian, kerennya juga dimana.

Kontan aqu menelpon bu Murty  Ida Bagus Dirga, beliau sedang kena selesma, terbatuk-batuk menerima panggilan ponselku. Dia tiada akan datang, aku tambah kecewa lahagi ketika orang yang kutunggu lainnya juga tiada akan datang, Bu Rudy dan Bu Endang, perempuan temanku yang cocok jadi tanteku, ingatanku kembali ke Jakarta, aku ingt dengan tante Upiek, adik dari Ibundaku disana, tiba-tiba aku kangen dia, kangen ingin mendengar suaranya, kangen akan suaranya yang kalo menyanyi selalu menyebut judul Ibarat air -cinta hampa, ciptaan said effendy, sebuah lagu lama tapi masih enak didengar pada masa kini.

Kami memutuska pulang, tapi tidak kami mampir sebentar ke matahari duta plaza, sekedar melihat-lihat alias cuci mata, siapa tahu ada yang menarik perhatian kami. 

Benar saja kami akhirnya terdampar di bassement, kami menikmati beberapa junkfoods dan moccha float , keasyikan yang kami reguk sewaktu di bandung dahulu. Sudah lama berlalu, musim hujan pula, malah jangan-jangan Desember pula.Kenangan desember sangat berkesan didalam hidupku, meski selintas sungguh berarti pada diriku kenangan desember, sangat berkesan di dalm hidupku....perlu ngga kutambahin lyrik lagunya.

Akhirnya aku dan suami memutuskan kalau kami tidak perlu melanjutkan olahraga gate ball ini, tetapi tetep beralih ke olah raga  tenis sahaja, karena sudah lumayan kami kenal, kami biyasa latihan di dua tempat, lapangan tenis indoor di kompleks unud jalan PB. Sudirman dan di lapangan Kompyang Sujana, lapangan dekat rumah di Jl. gunung Agung kota Denpasar.





 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar