Rabu, 10 November 2021

pki bangkit lagi, selamatkan NKRI-2

 Sepatah Refleksi :

"PKI antara ADA dan TIADA"
Lihainya Strategi Ketua Umum/CC PKI Dipa Nusantara Aidit bersama tokoh2 PKI dan orang2 komunis memang seperti itu, dan sampai saat ini sesepuh2 PKI yang masih hidup menularkan serta mengajarkan pada generasi mudanya yang hidup saat ini.

Bahwasannya dulu ketika G30S/PKI pada tahun 1965, para tokoh CC PKI memanfaatkan para oknum perwira tinggi dan menengah TNI yang telah lama di galang oleh PKI dengan memanfaatkan issu "Dewan Jenderal" untuk menghantam TNI dari dalam khususnya Para Jenderal TNI yang anti komunis, TNI/ABRI dipakai untuk menghantam TNI/ABRI pada saat itu.

Adapun perhitungannya strategi PKI waktu 1965 itu bila PKI kalah dan gagal mengambil alih kekuasaan/Kudeta terhadap Presiden Soekarno melalui G30S/PKI, maka nanti sejarah akan mencatat yang disalahkan adalah TNI khususnya TNI-AD. Karena yang bergerak untuk melakukan aksi gerombolan G30S/PKI adalah tentara yang dipimpin oleh Letkol Inf. Untung dkk.
Itulah strategi PKI dari tahun 1948 (PKI MUSO)- 1965(PKI D.N.AIDIT), sampai saat ini !

*Suka atau tidak suka harus diakui bahwa memang strategi politik komunis/ PKI sangat lihai dan licik dalam strategi provokasi, agitasi, penggalangan massa, manipulasi, pencitraan dan pemutar balikan fakta*, sehingga tidak sedikit orang2 dari rakyat sampai oknum2 elite/oknum2 pejabat didalam segala lini dan Ada 👾PKI Ada Dan Tiada
komponen serta institusi mulai termakan, tergalang dan menjadi pro terhadap PKI, serta kembali memutar balikkan fakta seakan-akan bahaya komunis/PKI itu hanya isapan jempol, ideologi komunis sudah mati dan tidak laku, strategi tersebut di pakai untuk "menina bobokan" dan membuat rakyat, bangsa dan negara ini terlena, kehilangan akal sehatnya serta kehilangan kewaspadaannya. Setelah itu barulah mereka memainkan strategi lain dengan mengadu domba antar sesama komponen anak bangsa, antar dan inter agama, sehingga timbul rasa saling curiga serta ketidak percayaan antar sesama anak bangsa dan saling menyerang satu dengan yang lain, sampai tujuan akhir mereka tercapai yaitu mendapatkan legitimasi kekuasaan secara nyata dan terbuka.

Strategi itulah yg sedang dimainkan para oknum2 PKI senior dan yunior yang telah berhasil melakukan penggalangan masyarakat, serta menggalang oknum2 yang saat ini sedang haus dan rakus kekuasaan serta menikmati kue kekuasaan, tinggal selangkah lagi PKI asli akan menunjukkan jati dirinya dan tampil kembali di panggung politik secara nyata dan kasat mata, tidak lagi sembunyi2, contohnya sekarang mereka mulai menyerang orang2 yang anti komunis/PKI yang selalu meneriakkan kewaspadaan bahaya laten komunis PKI, melalui propaganda intoleransi, radikalisme agama, dll. Dan mereka selaku meneriakkan "Aku Indonesia, aku Pancasila !!!", bukankah dahulu D.N.Aidit ketua umum/CC PKI juga meneriakkan hal yang sama dan menulis buku tentang Pancasila ???

Masihkah kita terlena dengan propaganda2 yang saat ini sedang bermain dan dimainkan ???

Semuanya dikembalikan pada diri dan pikiran serta hati kita sebagai anak bangsa yang tetap setia dan betul2 mencintai PANCASILA serta keutuhan NKRI dan MERAH PUTIH !
👾Alhamdulillah pak karni. Semoga anak2 bangsa pada pinter. Knpa ini semua di muncul kan/ dingkat balik.. kami sebagai org tua. kami akan sentiasa mengingat kan dan tetap menceritakan. Agar anak2 kami dan generasi seterusnya tdk tertipu. TRIMAKASIH jgk kepada BUYA DAN TUAN2 yg sentiasa ada untuk kami(rakyat) Memang kami tdk pernah dendam.(agama kami,tdk pernah mengajar kan nya)Tapi.. lihat la siapa yg DI BAGI PAHA MINTA JANTUNG. Mereka suka berbelit.2 dan itu lah bukti mereka yg tdk akn pernah berubah..
Bahtera kian keropos, bocornya beranak pinak, air makin memenuhi lambung, disana sini hanya ada hamparan samudera luas, tak bisa kemana mana lagi. Tak lama lagi nyawa hanya tinggal dikerongkongan, kehendak ingin nyatakan tapi mulut terkunci. Saat ini jasad nya bisa dilihat di Mesir, siapa namanya apa perbuatannya, kemana dia pergi setelah mati.
👾terlepas daripada siapa pengarangnya dan apa dan bagaimana isinya, salah 1 judul karya satra indonesia yang buya Hamka senangi, "Sayang Ada Orang Lain", baga beliau judul ini adalah merupakan patokan elementer dan sekaligus fundamental dalam ilmu sosial. Bukankah kehadiran kita di spg orang lain itulah yg sesungguhnya membentuk masyarakat? dan biarlah para ahli dan filsuf berbicara panjang lebar tentang apa arti kehid. masyarakat bagi seorang individu. Hanya saja dalam 1 hal, yaitu yg menyangkut peranan yg dimainkan seseorang, 'kehadiran 'orang lain'.menimbulkan apa yang disebut 'Harapan Sosial'. Makin penting penting peranana itu makin besar dan sering sekali, makin beragam pula harapan itu.Dengan begini memang peranan itu bukan saja ekspresi dari kedirian (atau keharusan tanpa pilihan tetapi juga ikatan yg membelenggu. Selagi perwujudan peran dengan harapan itu sesuai, maka 'honeymoon ' akan dialami -bak buku ketemu ruas,'kata orang Padang , tetapi jika tidak, maka 'krisis kepercayaan' pun tdk bisa dielakkan .Kemungkinan ini agak tinggi , dan bahkan sering sekali terjadi.bukan saja kegagalan adalah hal yg lumrah dlm hidup ini.Bukan saja kegagaln adalah hal yg lumrah dlm hidup ini , krisis antara diri dan 'Orang Lain', itu acap kali pula disebabkan persepsi ttg peran itu berbeda. Antara harapan sosial dan persepsi diri ttg peran tdk mendapatkan kesesuaian. Contoh Buya kesediaan beliau menjadi ketua MUI.Beliau merasa seperti kue 'Bika' , dibawah dihangatkan kayu api, diatas dipanaskan oleh sabut kelapa yang dibakar?Betapa terharu dan herannya Buya ketika menghadapi kenyataan yang terbalik. Tak banyak yg memberi ucapan selat bekrkarya dan sukses saat menerima jabatan sebagai ketua MUI, berbanding terbalik memberikan tanda simpati dan dan selamat ketika Buya pengunduran dirinya tersebar, menolak ketua MUI. Tetapi seandainya pembicaraan saya diatas ada validitasnya maka simpati besar kepada Buya tsb menunjukkan dua hal, pertama kepekaan terhadap kemungkinan melarutkan ukuran agama thd ufuk otoritas dan kekuasaan tetap ciri komunitas Islam-siapa lagi yg mempercayai (seakan di ingatkan bahwa simbol dan pembicaraan dari komunitas -siapa lagi kalau bukan ulama. Kedua, ketika Buya mengingatkan kembali bahwa 'ulama tidak bisa dibeli'.Jika akal telah tertumbuk, akhirnya harus kembali kepada fitrah yg sesungguhnya, bahwa 'ulama adalah Pewaris Nabi', benar atau salah dari sudut kebijaksanaan, hal ini berati bahwa hati nurani keulamaan adalah kata akhir.Mudah-mudahan ulama tak bisa dibeli karena dia telah terjual.Ia telah terjual kepada Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar