3 hari menjelang k'berangkatnku utk mudik ke kampung halaman tercinta, dgn wkt yg sempit sekali, dgn bergelut dgn tgs2 sbg abdi negara, membuat p'siapan utk mudik sgt minim sekali sehingga mencerminkan p'siapan yg tergesa-gesa. Namun apapun terjadi aku biarkan berlalu sbg bayangan dalam mimpi. Kp halamanku yg indah dan damai dihiasi oleh nyiur melambai , hamparan sawah yg luas mengurai terbingkai lautan yang indah membiru. Talang dgn kebun jati , selasih, lada, dan cengkeh ikut menyemarakkan suasana hening dan damainya alam yg membahana.
Dengan penduduknya yg ramah tamah membayangkan/ mencerminkan ketulusan hati sanubari yg begitu agung melengkapi damainya bumi Bintuhan, Kaur- Bengkulu, alam melayu yang islam.
Kampungku yg sgt kurindukan, yg lama kitinggalkan menyentuh hati sanubari kembali mengenang masa kcl dahulu, begitu sayang dan memanjakan serta byk yg menyayangi aku.
Saudaraku, dlm p'jalananku ini ingatlah 1, apabila kita mempunyai sesuatu itu banyak dan melimpah namun pabila kita dengan saudara bertikai/ tidak baik , apalagi tinggalnya tidak disitu, semuanya tiada berarti, tiada berguna. Harta akan menimbulkan banyak penderitaan, bebaskan diri kita untuk ikhlas, biarkan mengalir spt air, yang serakah pasti akan menderita akibat tingkah lakunya sendiri. Yang baik dan tulus ikhlas walaupun engga punya apa-apa akan dpt kebahagiaan dan kedamaian walaupun tertunda.
Teman,
dlm p'jalanan pulang kembali dari kampungku betapa dan begitu banyak pengalaman2 yang berharga yg didapat, memang aku kembali tdk bersamaan dengan keluargaku, keluargaku kembali mendahuluiku, karena tdk seragamnya jadwalku jadinya diambillah keputusan yg menguntungkan banyak pihak, yang sidang skripsi, yang mulai mencari kasus di rumah sakit di Probolinggo, yg p'siapan ospek, yg ngejar latihan sepak bola ngewakilin sekolah ke super leg ke Banten dan yg mengajar (suamiku).
Kusempatkan menghampiri adik2 sekandungku, di tanah Kota Bengkulu, di wilayah Perumdam, tempat adiku yang terkecil yg memulai kehidupan berkeluarga di kota itu, mengabdi di RS Umum Bengkulu , RS. dr. M. Yunus, Bengkulu, dibalik rerimbunan semak belukar dan semesta lautan adiku menyedot duit,
ke Bali jalan darat menuju jakarta, bus malamku melaju dengan cepat membelah- belah kota yg dilewatinya, krn rute yg sesungguhnya seharusnya melalui kampungku, Bintuhan, namun kali ini , entah kenapa mungkin karena masih suasana idul fitri tdk melalui rute yang biasanya, bagus bagiku tidak membuatku bersedih hati teringat paman2ku yg kusayangi, melainkan lubuk linggau, lahat, pagar alam en lampung tengah, disaat bus melaju, menembusi kegulitaan malam.....menengadahkan wajah ke bintang malam, tersenyum, berterimakasih kepada Allah atas anugerah, kesehatan, keselamatan, kerejekian, dan sisa umur panjang ini,
Sama seperti di Bali ada titik2 rendevous sopir bus untuk beristirahat , makan, buang air kecil, sedang dan besar, berbaur dengan bus2 lainnya , masuklah di rumah makan padang namanya di pulau sumatera yg ada serba masakan minang, sudah tentulah ya, Snggalang Jaya, Gumarang Jaya, Bundo Kanduang, Minang Saiyo, Sepakat Jaya, Kapau Jaya, hahahahaha yg dua belakangan ini berada di Mayestik deh ah, bener2 bareh solok tanak didandang dipagato' ulam pario, hahahaha , karena semua serba praktis, tak ada basa basi, layanan cepat dan boleh ambil sendiri dengan sekala sak maunya. Yang paling menjadi sebab dari itu semua adalah gak pake bon yang seringkali memicu pertengkaran dirumah, hahahaha.... setelah duduk, tolah toleh, kipas2 , mengusir gerah, ambo berpikir, tadi perhatikan gerak gerik si uda, dengan cepat disuruhnya aku membayar delapan puluh tiga ribu lima ratus perak plus harga segelas tinggi teh telur!
jakarta,
Di Jakarta ada beberapa adik perempuan yang bekerja juga membantu menopang keluarga, pucuk dicinta ulam pun tiba, seperti janji , datang jua adik perempuan yang kedua yang rutin datang kejakarta dengan biaya penuh dari Pertamina Pladju-Palembang saban sekali sebulan untuk kesembuhan kaki kanan Fazril Fahry, anak bungsu laki2nya yang mendapat bawaan semenjak lahir, diupayakan oleh dokter ahli ortohpaedi sampai berumur 20 -25 tahun, agar kaki ananda sama panjangnya, Amin Yaa Robbal Alamin, tetap meminta kesembuhan yang Maha Kuasa, Subhanallah.
Namanya p'jalanan terkadang p'temuan dengan siapapun diatas dunia ini kita tiada tahu dan tiada pula direncanakan, mirip penyair pula kata2ku ini rupanya,p'temuan dgn Hajjah Yarnis Djamba' Chaniago dari Padang Sumatera Barat pun tiada direncanakan,' Pusako itu tiyada boleh dimakan sendiri, dibagi-bagi kalau ada anak Siak bagi dl ke dia,kalau ada rejeki awak bisa dibagi2 lg. Kalau Bukan hak kita nanti sakit, anak narkoba, sering sakit pening ,Bingung dan pelupa , arwah tuh tau apa yang kita lakukan & perbuat. Entahlah , bu Hajjah Yarnis itu seperti seorang yang datang langsung diutus Tuhan hanya untuk sekedar memberi petuah kepada ambo, Oh, Allah Engkau Maha tahu, Subhanallah.
Ketika suatu hari Jum'at yg baru lalu masih dengan adik lewat persis depan rumah seorang tokoh idola, Sitor Situmorang di sebuah rumah kawasan elite , Cilandak , seperti kesusasteraan, ada bersama kita tanpa rencana... mana pula tokoh idola pengarang kamus terpopuler, W.J.S, Purwadarminta dengan menulis, 'Bangsacara dan Ragapadmi' dari Ajirabas, nama samaran beliau, seolah-olah ada bersamaku walau sekedar lewat depan rumahnya saja, mungkin aneh bagi sebagian orang tetapi bagiku tidak aneh justeru sebaliknya ada perasaan bahagia.
.....attendant landing position" begitu suara pilot lion air LA JT 24 yang membawa aku dari jakarta ke Denpasar 3 September 2012 malam lalu . Suara itu membangunkan aku dari lelap yang hanya sekejap. Ok, tidurnya nanti dilanjutkan kalau sudah sampai di hotel saja, pikri aku toh sudah buat janji untuk malam ini di hotel bintang 7, hahahaha
Minah Gadis Dusun
BalasHapusCipt : Titiek Puspa
Inginkah Kawan tahu Siapa Daku
Minah Gadis Dari Dusun Di Gunung
Jauh Daku Berjalan Menuruninya
Hanya Ingin Melihat Indahnya Kota
Amboi Indah Dan Megah Kotamu Kawan
Rasa Daku Mimpi Di Alam Surga
Jejaka Dan Gadisnya Tampan Dan Cantik
Gedung Tugu Dan Mobil Ohh Amboi Amboi
Tapi Maaf Kawan Daku Tak Tinggal Lama
Kekasih Hatiku Rindu Menanti
Tunggu Saja Kiriman Hasil Panenku
Minah Gadis Dusun Pandai Bertani
Hanya Pesanku Kawan Jaga Negerimu
Sampai Berjumpa Lagi Salam Manisku
Orang bintuhan ya? Foto paling atas pasti di linau bukan? Kampung mama aku juga di bintuhan lho tante :)
BalasHapusoh yaaaa, dimananya, jgn2 kita saudara senenek dan sedatuk yaa dengan mamamu, tinggal dimana ?????
HapusMas DjoniRusdianto udah ikut membaca alamak malu jyga awak.. Haha makasih yaaas
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapus